Haii,

cursor

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 14 November 2018

Gangguan Pada Sistem Pencernaan Dan Upaya untuk Mencegah dan Menanggulanginya


Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya





Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya
Amongguru.com. Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya.
Apabila organ-organ pencernaan pada manusia mengalami masalah, maka akan dapat mengganggu sistem pencernaan. Berikut ini beberapa gangguan sistem pencernaan pada manusia dan upaya pencegahannya.
1. Obesitas
Obesitas merupakan suatu kondisi tubuh yang memiliki kandungan lemak secara berlebihan, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan. Obesitas dapat meningkatkan resiko terkena beberapa penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoartritis.
Obesitas pada umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang berlebihan dan kurangnya aktivitas (gerak) tubuh. Obesitas juga dapat disebabkan oleh keturunan melalui pewarisan sifat gen atau dapat juga karena konsumsi obat-obatan tertentu.
Peda kejadian tertentu, ada orang yang sedikit mengkonsumsi makanan, tetapi mengalami kelebihan berat badan. Hal ini disebabkan karena laju metabolisme tubuh yang lambat.
Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah obesitas adalah dengan berolahraga teratur dan menjaga pola makan sehari-hari. Pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan lemak.
Untuk mengetahui apakah tubuh kita mengalami obesitas atau tidak, dapat dilakukan dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus sebagai berikut.
Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya
Kriteria Indeks Massa Tubuh :
  • Kurang dari 18,5 kg/m2  : berat badan kurang
  • 18,5 – 24,9 kg/m2             : berat badan normal
  • 25,0 – 29,9 kg/m2             : berat badan berlebih
  • 30,0 – 34,9 kg/m2             : obesitas (OB) kelas I
  • 35,0 – 39,9 kg/m2             : obesitas (OB) kelas II
  • Lebih dari 40,0 kg/m2     : obesitas (OB) kelas III
2.  Mag (Gastitis)
Sakit mag atau istilah medisnya gastritis merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya iritasi atau peradangan pada dinding lambung. Mag dapat diakibatkan karena meningkatnya asam lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori, kondisi stress, makan tidak teratur, dan konsumsi makanan terlalu pedas atau asam.
Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya
Mag dapat dicegah dengan cara makan yang teratur, makan secukupnya, mencuci tangan sebelum makan, dan menghidari makanan yang memicu produksi asam lambung berlebih, seperti makanan asam, makanan pedas, dan kopi.
Menghindari stress juga dapat membantu mencegah terjadinya mag. Apabila mag disebabkan oleh bakteri, maka dapat diobati dengan mengkonsumsi antibiotik, seperti amoksilin dan tetrasiklin dengan resep dari dokter.
3.  Karies Gigi
Karies gigi atau gigi berlubang adalah kerusakan gigi akibat infeksi bakteri yang merusak lapisan gigi, sehingga akan merusak struktur gigi. Bakteri pada mulut mengolah gula, sehingga menghasilkan asam.
Asam yang diproduksi selama metabolisme dalam mulut ini dapat merusak gigi. Gigi yang berlubang dapat menyebabkan rasa nyeri pada gigi. Apabila sudah terlampau dalam kerusakannya, akan dapat merusak saraf gigi.
Pada umumnya, penyakit gugi dan mulut disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Sehingga upata pencegahan yang dapat dilakukan adalah memperhatikan kebersihan gigi.
Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya
Menyikat gigi minimal dua kali sehari, membersihkan gigi dengan benang gigi, berkumur dengan larutan garam atau obat kumur akan dapat membantu mengurangi plak pada gigi. Pemeriksaan gigi secara teratur dapat mengurangi perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada gigi dan mulut.
Kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis, seperti permen dan minuman bersoda agar jumlah plak yang menempel pada gigi berkurang. Memperbanyak minum air putih juga dapat mengurangi plak yang menempel pada gigi.
4.  Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hat. Orang yang menderita hepatitis ringan memiliki gejala, seperti terkena flu, yaitu sakit otot dan persendian, demam, diare, dan sakit kepala. Penderita hepatitis akan mengalami jaundice (menguningnya kulit dan mata), membesarnya hati, dan membesarnya limfa.
Hepatitis apabila tidak segera ditangani akan memicu fibrosis (kerusakan pada hati) dan sirosis (gagal hati kronis. Sirosis dapat meningkatkan resiko berkembangnya kanker hati.
Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya
Virus hepatitis B merupakan penyebab utama penyakit hepatitis. Selain virus heptitis B, penyakit hepatitis juga dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, protozoa, alkohol, dan penggunaan obat secara terus menerus.
5.  Diare
Diare merupakan penyakit pada saluran usus besar yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan protozoa, seperi Entamoeba coli. Ketika terjadi infeks, maka dinding usus besar akan teriritasi, gerakan peristaltik meningkat, sehingga air tidak dapat diserap.
Penderita diare dapat mengalami dehidrasi, karena air dalam usus akan terus menerus dieluarkan. Penderita diare juga akan mengalami mulas perut, karena konstraksi otot pada usus besar terjadi secara terus menerus.
Upaya mencegah terjadinya diare adalah dengan menjaga kebersihan makanan yang dimakan, karena makanan yang kurang higienis biasanya mengandung bakteri pemicu diare. Ada baiknya mencuci tangan sebelum makan, minum minuman yang dimasak, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.
Apabila terkenan diare, maka penanganannya adalah dengan meminum oralit (larutan garam) untuk menggantikan cairan yang hilang, atau dapat juga minum obat diare. Obat diare biasnaya memiliki fungsi utama untuk membantu proses pemadatan feses (tinja), bukan menghentkan diare.
6.  Konstipasi
Konstipasi atau sembelit merupakan kondisi feses yang keras dan kering, sehingga akan sulit untuk dikeluarkan. Penyebab konstipasi adalah kurangnya asupan makanan berserat dan kurang minum.
Ketika feses tidak dikeluarkan secara teratur, air yang terkandung di dalamnya akan terserap, sehingg menyebabkan feses keras atau kering, sehingga akan sulit dikeluarkan.
Upaya mencegah kontipasi antara lain tidak sering menahan buang air besar, banyak makan makanan yang berserat, seperti sayur dan buah, menghidari konsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula, dan minum cukup banyak air.
Banyak minum air dan makan makanan berserat akan membantu pergerakan feses dan membantu feses lebih lunak untuk dikeluarkan. Peningkatan aktivitas fisik juga dapat membantu mengatasi konstipasi.

https://www.amongguru.com/gangguan-sistem-pencernaan-pada-manusia-dan-upaya-pencegahannya/

Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia


Sistem pencernaan melibatkan beberapa organ yang membentuk saluran  pencernaan yang saling berhubungan dengan ukuran panjang kira-kira 9 meter, serta beberapa kelenjar pencernaan untuk membantu proses pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas beberapa organ seperti diuraikan pada tabel berikut. 
Beberapa organ pencernaan dan fungsinya 
  1. Mulut : Makan, mengunyah, menelan, dan tempat dimulainya pencernaan kimiawi zat tepung.
  2. Pangkal kerongkongan (faring) : Membawa makanan ke kerongkongan.
  3. Kerongkongan (esofagus) : Membawa makanan ke lambung dengan gerak peristaltik.
  4. Lambung (ventrikulus) : Menghasilkan asam lambung, mengubah makanan menjadi bentuk chyme (seperti bubur), tempat pencernaan protein dimulai.
  5. Usus halus (intestine) : Mencampur chyme dengan cairan empedu, dengan enzim yang dihasilkan di usus halus dan pankreas.
  6. Usus besar (colon) : Membusukkan sisa makanan yang tidak tecerna, dibantu oleh bakteri, penyerapan kembali air dari kotoran (feses).
  7. Anus : Defekasi (pembuangan sisa-sisa makanan).

Untuk memahami dan mengenal tempat, kedudukan alat dan kelenjar pencernaan, pelajari Gambar berikut: 

Sistem pencernaan

1. Mulut


Di dalam mulut terdapat sejumlah alat yang membantu proses pencernaan baik secara mekanik maupun kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi pada saat makanan berukuran besar dihaluskan dengan bantuan gigi, makanan digigit, dipotong, dikunyah hingga berukuran kecil, dibantu lidah dan otot pipi. Saat mengunyah, makanan lalu dicampur air ludah sehingga menyebabkan makanan terdorong ke pangkal kerongkongan. Di atas permukaan lidah terdapat sejumlah bintil-bintil perasa. 

Kelenjar ludah

Pencernaan kimiawi dapat terjadi karena pada rongga mulut terdapat kelenjar pencernaan penghasil enzim. Kelenjar pencernaan di dalam rongga mulut terdiri atas tiga pasang, yaitu: 
1. kelenjar ludah, menghasilkan air ludah (saliva) ke dalam rongga mulut; 
2. kelenjar parotid, terletak di depan dan sedikit ke bawah dari telinga; 
3. kelenjar sublingual, terletak di bagian depan mulut di bawah lidah dan kelenjar submandibularis terletak di belakang sublingualis.

Langit-langit mulut dibentuk dari langit-langit keras pada bagian depan dan langit-langit lembut pada bagian belakang yang memisahkan rongga mulut dengan saluran hidung. Pada bagian sisi belakang terdapat perpanjangan ke arah bawah langit-langit lembut membentuk uvula. Pada setiap sisi di belakang rongga mulut terdapat sepasang tonsil palatin. Kelenjar ini tidak berhubungan dengan pencernaan, tetapi jika terjadi peradangan yang kronis harus diambil. 

  • Gigi
Terdapat empat macam gigi, yaitu gigi seri (insisor = I) , gigi taring (caninus = C), geraham depan (premolar = Pm), dan geraham belakang (molar = M). Makanan dipotong dengan gigi seri, dirobek gigi dengan taring dan dikunyah dengan gigi geraham. Pada orang dewasa, gigi yang lengkap terdiri atas 32 buah. Biasanya jumlah gigi dihitung pada satu rahang atas dan satu rahang bawah dengan rumus: Kiri Kanan 
M P C I I C P M 
Rahang atas 3 2 1 2 2 1 2 3 Rahang atas 

Rahang bawah 3 2 1 2 2 1 2 3 Rahang bawah 
Pada anak-anak belum terdapat geraham belakang atau molar sehingga rumusnya sebagai berikut. 
Angka yang di atas menunjukkan gigi pada rahang atas, dan angka yang di bawah menunjukkan gigi pada rahang bawah. Jumlah gigi pada kedua rahang tersebut masing-masing 16 buah meliputi insisor: 4 buah, caninus 2 buah, premolar 4 buah, molar 6 buah. Jadi, seluruh gigi orang dewasa = 2 x 16 = 32 buah 
Pada mamalia, tiap famili mempunyai susunan gigi yang berbeda, misalnya tikus rumus giginya sebagai berikut. 

Gigi memiliki tiga bagian utama meliputi: 
1. mahkota gigi yang terletak menonjol di atas tulang; 
2. leher gigi; 
3. akar gigi, tertanam di dalam tulang rahang.

Sebagian besar gigi tersusun atas dentin, yaitu suatu zat yang keras, tetapi mahkota gigi dilapisi email yang sangat keras. Rongga pada gigi (pulpa) berisi pembuluh darah dan saraf gigi pembuluh saraf. Bagian yang Sumber: Biology for You, Garreth menutup dan mengelilingi leher gigi disebut gusi, perhatikan Gambar 5.3. 

Gigi manusia
  • Lidah
Lidah membantu mengaduk atau membolak-balikkan makanan serta membantu proses menelan. Selain itu, juga membantu mem– bentuk suara. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan-tonjolan papila yang berfungsi sebagai pengecap yang dapat membedakan rasa. Perhatikan letak papil-papil pengecap pada Gambar 5.4. 
Daerah pengecapan pada lidah

2. Kerongkongan

Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara mulut dan lambung. Satu pertiga bagian atasnya tersusun atas otot lurik, dua pertiga bagian bawahnya terdiri atas otot polos. Makanan bergerak melalui saluran pencernaan oleh adanya gerak peristaltik, suatu kontraksi otot menyerupai gelombang di dalam saluran pencernaan. Kerongkongan menyalurkan makanan dari pangkal kerongkongan (faring) ke lambung dalam waktu 6 detik. Proses menelan makanan dapat kamu lihat pada Gambar 5.5. 
Proses menelan makanan (a, b, c), gerak peristaltik (d)

3. Lambung

Lambung, selain merupakan tempat menyimpan sementara makanan, juga merupakan tempat mencerna makanan secara mekanik dan kimiawi. Dengan adanya otot yang melingkar (sirkular), menyerong (obligus), dan memanjang (longitudinal), makanan dihancurkan, dihaluskan sehingga berbentuk seperti bubur (chymus). Dengan berbagai getah lambung (sakus gastrikus) yang dihasilkan 2-3 liter/hari, zat makanan yang kompleks disederhanakan. Pengeluaran getah lambung ini dipengaruhi oleh banyaknya makanan yang masuk ke dalam lambung.

Lambung merupakan organ pencernaan yang terletak di sebelah kiri rongga perut bagian atas dan tepat di bawah diafragma. Lambung memiliki tiga bagian meliputi: 

  1. kardiak pada bagian awal yang berhubungan dengan kerongkongan;
  2. fundus bagian tengah lambung yang membulat penghasil HCl dan musin;
  3. pylorus bagian ujung bawah lambung yang berhubungan dengan usus halus, dan usus 12 jari (duodenum) serta menghasilkan cairan alkali. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 5.6.Katup kardiak pada lambung terbuka sehingga makanan masuk ke lambung dan menutup untuk mencegah dimuntahkan kembali. Setelah makanan diubah ke dalam bentuk setengah cair (chymus), kemudian menuju usus halus di bawah kontrol katup pylorus . Kedua katup pada lambung tersusun atas otot melingkar yang disebut otot sphincter. Otot ini akan mengendur jika terkena asam dan mengerut jika terkena basa.

    Hal ini bertolak belakang dengan otot pylorus yang terdapat di pangkal usus halus sehingga terjadi pengaturan pengeluaran makanan dari lambung ke usus halus. 
    Lambung dengan bagian-bagiannya

    Pada dinding lambung terdapat kelenjar yang menghasilkan getah lambung (sekret) yang mengandung: 
    1. Hormon gastrin, berfungsi untuk merangsang pengeluaran getah lambung.
    2. Asam lambung (HCl), berfungsi mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi peptone, membunuh kuman-kuman dalam makanan karena pH 1,0 – 1,5 menyebabkan situasi lambung asam. HCI-Pepsinogen pepsin-Protein pepsin peptone
    3. Enzim Renin, berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein). renin Emulsi kasein kasein (menggumpal)
    4. Enzim lipase, berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol lipase Lemak asam lemak + gliserol

    4. Usus Halus

    Usus halus terdiri dari tiga bagian meliputi:
    a. Usus dua belas jari (duodenum), panjangnya ± 0,25 meter
    b. Usus kosong (yeyenum), panjangnya ± 7 meter
    c. Usus penyerapan (illeum), panjangnya ± 1 meter

    Gambar 5.7 
    Bagian-bagian penyusun usus halus

    Struktur mikroskopis usus 12 jari (duodenum). Pembatas yang menyerupai sikat memperlihatkan mikrovilis pada permukaan dua buah tonjolan villi.

    Lapisan dalam dinding usus yeyenum dan ileum mempunyai tonjolan-tonjolan halus yang disebut villus atau villi (jamak) yang berfungsi memperluas bidang penyerapan sari makanan. Di dalam usus halus, chymus bercampur dengan cairan empedu yang dihasilkan kantung empedu, getah pankreas, dan getah usus halus. Getah pankreas dihasilkan pankreas. Getah usus halus dihasilkan dinding sebelah dalam dari usus halus.

    Getah usus (sukus enterikus) dihasilkan oleh dua macam kelenjar sebagai berikut:
    a. kelenjar Brunner, berada di doudenum menghasilkan musin dan enzim proteolisis (pemecah protein);
    b. kelenjar Lieberkuhn, berada di sepanjang usus halus, bermuara di celahcelah villi menghasilkan getah usus.

    Getah usus mengandung bahan organik dan anorganik. Bahan organik terdiri atas enzim-enzim sebagai berikut.
    a. Amilase, memecah amilum menjadi disakarida.
    b. Enterokinase, mengubah tripsinogen dari prankeas menjadi tripsin.
    c. Tripsinogen enterokinase tripsin. Tripsin memecah protein menjadi polipeptida (peptida)
    d. Erepsin, memecah peptida menjadi asam amino.
    e. Lipase, memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
    f. Disakarase, memecah disakarida menjadi monosakarida.

    Pada usus halus terjadi proses pencernaan mekanik ataupun kimiawi yang diikuti proses penyerapan sari makanan yang terjadi di usus halusbagian ileum (usus penyerapan). Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, sedangkan protein diserap dalam bentuk asam amino. Glukosa dibawa oleh darah ke hati melalui vena porta hepatika dan dalam hati glukosa berlebihan diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Glikogen disimpan dalam otot dan hati, sedangkan glukosa yang diperlukan dari hati dialirkan ke jantung melalui vena kava inferior.

    Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol. Sebelum diserap oleh usus halus, asam lemak diemulsikan terlebih dahulu oleh garam empedu, yang kemudian dicerna oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Penyerapan dilakukan melalui proses difusi, osmosis, dan transpor aktif. Di dalam villus, asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh chyl (pembuluh limfatikus) atau pembuluh getah bening. Selanjutnya oleh pembuluh limfatikus yang bermuara pada vena kava dibawa ke jantung, sedangkan garam empedu akan masuk ke dalam darah, ke hati untuk dijadikan empedu kembali. Vitamin dan garam-garam empedu tidak mengalami pencernaan. Proses penyerapan sari-sari makanan pada usus halus, dapat juga secara ringkas kamu lihat pada Gambar 5.9 berikut ini.

    5. Sekum (Caecum)

    Pangkal usus besar disebut sekum. Apendiks atau umbai cacing sering disebut pula usus buntu, merupakan perpanjangan dari sekum. Sisa makanan yang tidak diserap diteruskan ke dalam usus besar melalui katup ileoceccal yang juga memiliki otot sphincter.

    6. Usus Besar (Kolon)

    Usus besar pada umumnya terdiri atas usus besar ascending (menaik), transvers (melintang), descending (menurun), dan berakhir pada rektum, yaitu bagian berotot yang mengeluarkan kotoran melalui anus. Perhatikan skema usus besar di samping ini.
    Usus besar tidak memiliki villi sehingga tidak terjadi penyerapan sarisari makanan, tetapi terjadi penyerapan air sehingga feses menjadi lebih padat. Pada kolon juga terjadi proses pembusukan sisa pencernaan (yang tidak dapat diserap usus halus) oleh bakteri

    Escherichia coli yang menghasilkan gas H S, NH , indole, skatole, dan vitamin K (berperan dalam proses pembekuan darah).

    Gambar 5.11 Skema usus besar

    7. Anus

    Pada kolon paling akhir terdapat bagian yang disebut rektum yang panjangnya 15 cm dan diakhiri dengan anus (dubur). Anus merupakan bagian akhir sistem pencernaan yang berfungsi untuk lubang pengeluaran sisa pencernaan. Pada anus terdapat otot volunter yang dikendalikan oleh kehendak kita.

    8. Organ-Organ Kelenjar Pencernaan

    Organ-organ kelenjar pencernaan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, yaitu hati dan pankreas. Hati sebagai kelenjar pencernaan terbesar berhubungan erat dengan kantung empedu dan pankreas.

    a. Hati (Hepar) 

    Hati memiliki beberapa lobus (belahan) yang masing-masing mempunyai saluran empedu (duktus hepatikus). Pada lipatan hati terdapat kantung empedu (vesica felea) yang berfungsi untuk menyimpan sekresi hati. Kantung empedu mempunyai saluran (duktus sistikus) yang berhubungan dengan duktus hepatikus dan bermuara pada duktus koledokus dan mengalirkannya ke usus 12 jari (duodenum). 
    Hati

    Hati mempunyai fungsi sebagai berikut:
    1. penawar racun;
    2. tempat penyimpanan cadangan glukosa dalam bentuk glikogen;
    3. penghasil cairan empedu;
    4. perombak eritrosit yang sudah tua;
    5. penyintesis protein, albumin, globulin, dan fibrinogen.

    Empedu (chole) adalah suatu cairan setengah kental berwarna kuning keemasan (kehijauan) pH-nya 7,6 – 8,6 rasanya pahit sekali. Berasal dari hasil perombakan sel-sel darah merah yang sudah rusak atau tua. Bahan–bahan yang terkandung di dalam empedu, yaitu garam-garam (Na dari bahan asam glikolat dan asam taurokolat), pigmen (bilirubin, urobilin, dan biliverdin), kolesterol, dan garam-garam mineral (klorida dan bikarbonat).

    Empedu berfungsi mengurangi tegangan permukaan dari lemak, mengaktifkan lipase dalam usus, memberi warna feses, menolong daya absorpsi lemak pada dinding usus dan menciptakan reaksi alkali pada usus (klorida dan bikarbonat). Pengeluaran empedu dikontrol oleh hormon koleositokinin

    b. Pankreas 
    Prakreas berada dalam lipatan duodenum, berbentuk huruf U yang rebah (Gambar 5.13). Pada pankreas terdapat dua macam kelenjar, yaitu kelenjar endokrin menghasilkan hormon insulin, sedangkan kelenjar eksokrin menghasilkan getah pankreas (duktus pankreatikus) 1,5 liter per hari melalui dua saluran, yaitu duktus pankreatikus utama dan tambahan. Kedua saluran ini bermuara ke duodenum.
    Pankreas

    Getah pankreas memiliki pH 8, berfungsi menetralkan chymus yang bersifat asam dari lambung, serta mengandung NaHCO3 (bersifat basa) dan enzim-enzim. Enzim tersebut adalah lipase pankreas, amilopsin, nuklease, disakarase, enterokinase, dan tripsin. Tiap-tiap enzim bekerja sebagai berikut:

    1. Emulsi lemak lipase asam lemak dan gliserol
    2. Amilum amilopsin maltosa
    3. Asam nukleat nuklease nukleotida
    4. Disakarida disakarase monosakarida enterokinase
    5. Tripsinogen tripsin
    6. Tripsin memecah protein menjadi polipeptida dan dipeptida (pepton)
    7. Erepsin memecah pepton menjadi asam amino
    8. Pepton erepsin asam amino dengan bagian–bagian tertentu yang khusus dan berakhir pada anus.
https://www.artikelsains.com/2015/02/struktur-dan-fungsi-organ-sistem.html

Sistem Pencernaan Manusia


Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah membutuhkan makanan, tetapi anda juga harus mengetahui Fungsi Zat-zat pada Makanan Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, Mineral, dan Air Bagi Kesehatan Tubuh, agar anda paham zat tersebut berfungsi dan berperan sebagai apa jika dimakan dan masuk ke dalam tubuh. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Manusia membutuhkan makanan tersebut untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya.


# Fungsi Makanan

Makanan mempunyai fungsi penting bagi tubuh manusia, yaitu sebagai berikut.
  • Makanan merupakan sumber energi, artinya makanan dapat menyediakan energi sehingga dengan energi tersebut manusia dapat melakukan aktivitas tubuh.
  • Makanan berfungsi sebagai pembangun, artinya makanan dapat membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
  • Makanan merupakan pengatur proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh, seperti mengatur kerja hormon, mengatur pertumbuhan tulang, dan sebagainya.
  • Makanan sangat penting untuk menjaga pertahanan tubuh dari serangan berbagai kuman penyakit.


# Zat-zat Makanan

Makanan disusun oleh zat-zat makanan. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh antara lain, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Berdasarkan fungsinya makanan dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu zat pembangun (protein dan mineral), sumber energi (lemak, karbohidrat, dan protein), dan zat pengatur (protein, mineral, dan vitamin). Selain itu tubuh juga memerlukan air.

a. Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Berdasarkan gugus gula yang menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi 3, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa yang beredar bersama dalam darah ke sel-sel tubuh.

Glukosa merupakan jenis monoksarida yang sangat penting digunakan untuk menghasilkan energi. Kelebihan karbohidrat diubah menjadi glikogen oleh hormon insulin dan di simpan di dalam hati. Glikogen dapat diubah kembali menjadi glukosa oleh hormon adrenalin.

Karbohidrat mempunyai fungsi sebagai berikut.
  1. Sebagai sumber energi utama.
  2. Bahan pembentuk senyawa kimia lainnya, seperti lemak dan protein.
  3. Menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.
  4. Berperan penting dalam metabolisme.
  5. Berperan penting dalam membentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.

Contoh makanan yang mengandung karbohidrat antara lain beras, singkong, kentang, jagung, roti, sagu, dan sebagainya.

b. Protein

Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), dan Nitrogen (N). Kadang-kadang mengandung belerang (S) dan fosfor (P). Setiap sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein adalah bagian penting di dalam plasma sel. Protein tersusun dari senyawa sederhana yang disebut asam amino.

Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat buat oleh tubuh dan diperoleh dari makanan, contohnya lisin, leusin, isoleusin, valin, fenilalalin, arginin, triptofan, treonin, histidin, dan metionin. Berdasarkan asalnya protein dibedakan menjadi protein hewani (berasal dari hewan) dan protein nabati (berasal dari tumbuhan). 

Protein dalam makanan dicerna di dalam lambung yang dibantu oleh pepsin. Kemudian usus halus terjadi pencernaan lebih lanjut dengan bantuan enzim tripsin dan aminopeptidase sehingga terbentuk asam amino. Selanjutnya asam amino diserap oleh usus halus.

Fungsi protein yaitu sebagai berikut.
  1. Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh.
  2. Sebagai sumber energi.
  3. Penyusunan hormon, zat antibodi, dan enzim.
  4. Menjaga keseimbangan asam dan basa didalam tubuh.
  5. Mempertahankan viskositas (kekentalan) darah.

Keurangan protein di dalam tubuh akan menyebabkan penyakit kwashiorkor (pada anak-anak) dan busung lapar (pada orang dewasa).

c. Lemak

Lemak adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Komponen lemak terdiri dari asam lemak dan gliserol. Lemak dibedakan menjadi 3 (tiga) macam sebagai berikut.
  1. Lemak sederhana. Contohnya lemak dan minyak.
  2. Lemak campuran. Contohnya fosfolipid dan lipoprotein.
  3. Lemak asli. Contohnya asam lemak, sterol, dan kolesterol.
Berdasarkan tingkah kejenuhannya asam lemak dibedakan menjadi berikut.
  • Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang dapat dibuat (disintesis) oleh tubuh dan umumnya berbentuk padat. Contohnya asam palmiat, asam stearat, dan asam kaprilat.
  • Asam lemak tidak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berbentuk cair. Contohnya asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Lemak mempunyai fungsi sebagai berikut.
  1. Sebagai sumber energi.
  2. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
  3. Pelindung alat-alat tubuh karena membentuk bantalan lemak.
  4. Menjaga tubuh dari suhu rendah (kedinginan).

d. Vitamin

Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, tetapi fungsinya tidak dapat digantikan oleh zat lain. Menurut Wilson, vitamin mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Merupakan suatu substansi organik yang tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus di dalam menu makan sehari-hari.
  2. Diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan.
  3. Berfungsi sebagai pengatur.
Kebutuhan vitamin untuk setiap orang berbeda-beda tergantung umur, jenis kelamin, aktivitas, dan kegiatan fisiologis. Apabila tubuh kekurangan vitamin, maka akan menyebabkan avitaminosis (hipovitaminosis). Selain itu, vitamin juga dapat menyebabkan keracunan jika diserap secara berlebihan oleh tubuh atau disebut hipervitaminosis. Hipervitaminosis umumnya terjadi pada vitamin yang larut dalam lemak.

Berdasarkan sifat kelarutannya vitamin dibedakan menjadi.
  1. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C. Vitamin B banyak jenisnya antara lain vitamin B1, B2, niasain, B6, asam pantortenat, para amino, asam benzoat, biotin, B11, dan B12.
  2. Vitamin yang larut di dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K.                                                                                                                                                                    

e. Mineral

Mineral merupakan zat kimia yang terdapat di dalam makanan. Mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi fungsinya penting untuk tubuh. Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dibedakan menjadi berikut.
  1. Makroelemen, yaitu unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar. Contohnya kalsium (Ca), fosfor (P), natrium (Na), kalium (K), klor (Cl), magnesium (Mg), dan sulfur (s).
  2. Mikroelemen, yaitu unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Contohnya besi (Fe), yodium (I), fluor (F), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), dan molibdenum (Mo).
Mineral dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk bahan tulang, sebagai zat pengatur, proses pembekuan darah, pemeliharaan tekanan darah, respons saraf, dan pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan mineral, maka akan mengalami gangguan yang disebut defisiensi.

Berikut beberapa mineral yang berperan penting bagi tubuh.


[1] Kalsium (Ca)

fungsi kalsium di dalam tubuh antara lain:
  • Bersama fosfor membentuk matriks tulang dan gigi
  • Membantu proses pembentukan dan penggumpalan darah.
  • Membantu proses kontraksi otot.
  • Membantu menghantarkan implus saraf.
Sumber kalsium diperoleh dari susu, sayuran hijau, jeruk, biji-bijian, telur, dan buncis. Kekurangan kalsium menyebabkan tubuh mudah mengalami kejang otot, darah sukar membeku, dan gangguan pada tulang.

[2] Fosfor (F)

Fungsi fosfor di dalam tubuh antara lain untuk:
  • Pembentukan matriks tulang.
  • Proses kontraksi otot.
  • proses metabolisme.
  • Bahan baku pembentukan fosfatid.
  • Proses pembelahan sel, yaitu berhubungan dengan penurunan sifat.
Sumber fosfor diperoleh dari kacang-kacangan, daging, ikan, telur, susu, dan jagung. Defisiensi fosfor dapat menyebabkan tulang dan gigi menjadi rapuh, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, dan rakitis.

[3] Natrium (Na)

Beberapa fungsi natrium yaitu sebagai berikut.
  • Memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nilai osmotik.
  • Memelihara keseimbangan pH.
  • Mengatur permeabilitas sel fungsi alat dan transmisi implus saraf.
Sumber natrium diperoleh dari garam, daging, mentega, ikan, telur, dan susu. Defisiensi natrium di dalam tubuh akan mengakibatkan turunnya nilai osmotik cairan ekstrasel, akibatnya regulasi cairan tubuh akan terganggu sehingga suhu tubuh meningkat, gangguan pada jantung dan ginjal, nilai osmotik cairan ekstraseluler tubuh, kejang otot, dan kelelahan.

[4] Kalium (K)

Beberapa fungsi kalium sebagai berikut.
  • Memelihara keseimbangan air dan asam-asam di dalam sel.
  • Transmisi implus-implus saraf.
  • Memelihara denyut jantung.
  • Membantu kontraksi otot dan pertumbuhan.
  • Sebagai katalisator dalam metabolisme karbohidrat dan protein.
  • Mengatur pelepasan insulin dari pankreas.
Sumber kalium antara lain daging unggas, buah-buahan, dan sayuran. Defisiensi kalium dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, lemah otot, dan denyut jantung menjadi tidak normal.

[5] Klor (Cl)

Klor berfungsi untuk membentuk HCl (asam klorida) serta untuk mengatur kadar air dan tekanan osmosis di dalam sel. Sumber klor antara lain garam dapur, daging, susu, dan telur. Defisiensi klor dapat menyebabkan hilangnya rambut dan gigi, gangguan pencernaan, mual, dan lesu.

[6] Besi (Fe)

Fungsi zat besi sebagai berikut.
  • Komponen penting dalam hemoglobin.
  • Komponen penting dalam enzim sitokrom.
  • Bagian yang penting dari enzim-enzim seluler.
Sumber zat besi antara lain sayuran, buah-buahan, serealia, hati, daging, dan susu. Defisiensi zat besi menyebabkan anemia (kurang darah).

[7] Yodium (I)

Yodium dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu pembentukan hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (tiroid). Sedangkan hormon tiroksin berfungsi untuk pertumbuhan yang normal, perkembangan, dan memelihara kesehatan. Kekurangan yodium pada bayi sejak di dalam kandungan menyebabkan berkurangnya pendengaran.

Sedangkan jika kekurangan yodium tersebut terjadi setelah bayi lahir sampai dewasa akan menyebabkan penyakit gondok (pembengkakan gondok). Sumber yodium diperoleh dari makanan yang berasal dari laut, misalnya ikan laut, kerang, dan tiram. Sumber yodium lainnya adalah sayuran, susu, buah, dan garam beryodium.

[8] Fluor (F)

Fluor berfungsi untuk menguatkan gigi, mencegah kerusakan gigi pada anak-anak, dan membantu menjaga kalsium pada tulang lansia. Kekurangan fluor mengakibatkan tulang (terutama gigi) mudah keropos. Sumber makanan diperoleh dari makanan yang berasal dari laut, teh, air minum, sayur-sayuran, kuning telur, dan susu.


f. Air

Air merupakan komponen utama dan terbesar di dalam tubuh. Fungsi air yaitu sebagai berikut.
  • Sebagai bahan pelarut utama zat makanan.
  • Mempercepat reaksi kimiawi tubuh.
  • Bahan pengangkut zat sisa pembakaran yang tidak terpakai dan berbagai substansi di dalam tubuh.
  • Memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh.
  • Mengatur panas tubuh.
Sumber air dapat diperoleh secara langsung dengan meminum air minum atau secara tidak langsung dan buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya. Kekurangan air di dalam tubuh akan menyebabkan dehidrasi.



Semoga artikel Fungsi Zat-zat pada Makanan Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, Mineral, dan Air Bagi Kesehatan Tubuh ini bisa bermanfaat bagi semua orang. Terimakasih

https://materiku86.blogspot.com/2016/05/fungsi-zat-zat-pada-makanan-karbohidrat-protein-lemak-vitamin-mineral-air.html