Gangguan Pada Sistem Pencernaan Dan Upaya untuk Mencegah dan Menanggulanginya
Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya
Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya
Amongguru.com. Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia dan Upaya Pencegahannya.
Apabila organ-organ pencernaan pada manusia mengalami masalah, maka akan dapat mengganggu sistem pencernaan. Berikut ini beberapa gangguan sistem pencernaan pada manusia dan upaya pencegahannya.
1. Obesitas
Obesitas merupakan suatu kondisi tubuh yang memiliki kandungan lemak secara berlebihan, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan. Obesitas dapat meningkatkan resiko terkena beberapa penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoartritis.
Obesitas pada umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang berlebihan dan kurangnya aktivitas (gerak) tubuh. Obesitas juga dapat disebabkan oleh keturunan melalui pewarisan sifat gen atau dapat juga karena konsumsi obat-obatan tertentu.
Peda kejadian tertentu, ada orang yang sedikit mengkonsumsi makanan, tetapi mengalami kelebihan berat badan. Hal ini disebabkan karena laju metabolisme tubuh yang lambat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah obesitas adalah dengan berolahraga teratur dan menjaga pola makan sehari-hari. Pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan lemak.
Untuk mengetahui apakah tubuh kita mengalami obesitas atau tidak, dapat dilakukan dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus sebagai berikut.
Kriteria Indeks Massa Tubuh :
- Kurang dari 18,5 kg/m2 : berat badan kurang
- 18,5 – 24,9 kg/m2 : berat badan normal
- 25,0 – 29,9 kg/m2 : berat badan berlebih
- 30,0 – 34,9 kg/m2 : obesitas (OB) kelas I
- 35,0 – 39,9 kg/m2 : obesitas (OB) kelas II
- Lebih dari 40,0 kg/m2 : obesitas (OB) kelas III
2. Mag (Gastitis)
Sakit mag atau istilah medisnya gastritis merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya iritasi atau peradangan pada dinding lambung. Mag dapat diakibatkan karena meningkatnya asam lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori, kondisi stress, makan tidak teratur, dan konsumsi makanan terlalu pedas atau asam.
Mag dapat dicegah dengan cara makan yang teratur, makan secukupnya, mencuci tangan sebelum makan, dan menghidari makanan yang memicu produksi asam lambung berlebih, seperti makanan asam, makanan pedas, dan kopi.
Menghindari stress juga dapat membantu mencegah terjadinya mag. Apabila mag disebabkan oleh bakteri, maka dapat diobati dengan mengkonsumsi antibiotik, seperti amoksilin dan tetrasiklin dengan resep dari dokter.
3. Karies Gigi
Karies gigi atau gigi berlubang adalah kerusakan gigi akibat infeksi bakteri yang merusak lapisan gigi, sehingga akan merusak struktur gigi. Bakteri pada mulut mengolah gula, sehingga menghasilkan asam.
Asam yang diproduksi selama metabolisme dalam mulut ini dapat merusak gigi. Gigi yang berlubang dapat menyebabkan rasa nyeri pada gigi. Apabila sudah terlampau dalam kerusakannya, akan dapat merusak saraf gigi.
Pada umumnya, penyakit gugi dan mulut disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Sehingga upata pencegahan yang dapat dilakukan adalah memperhatikan kebersihan gigi.
Menyikat gigi minimal dua kali sehari, membersihkan gigi dengan benang gigi, berkumur dengan larutan garam atau obat kumur akan dapat membantu mengurangi plak pada gigi. Pemeriksaan gigi secara teratur dapat mengurangi perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada gigi dan mulut.
Kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis, seperti permen dan minuman bersoda agar jumlah plak yang menempel pada gigi berkurang. Memperbanyak minum air putih juga dapat mengurangi plak yang menempel pada gigi.
4. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hat. Orang yang menderita hepatitis ringan memiliki gejala, seperti terkena flu, yaitu sakit otot dan persendian, demam, diare, dan sakit kepala. Penderita hepatitis akan mengalami jaundice (menguningnya kulit dan mata), membesarnya hati, dan membesarnya limfa.
Hepatitis apabila tidak segera ditangani akan memicu fibrosis (kerusakan pada hati) dan sirosis (gagal hati kronis. Sirosis dapat meningkatkan resiko berkembangnya kanker hati.
Virus hepatitis B merupakan penyebab utama penyakit hepatitis. Selain virus heptitis B, penyakit hepatitis juga dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, protozoa, alkohol, dan penggunaan obat secara terus menerus.
5. Diare
Diare merupakan penyakit pada saluran usus besar yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan protozoa, seperi Entamoeba coli. Ketika terjadi infeks, maka dinding usus besar akan teriritasi, gerakan peristaltik meningkat, sehingga air tidak dapat diserap.
Penderita diare dapat mengalami dehidrasi, karena air dalam usus akan terus menerus dieluarkan. Penderita diare juga akan mengalami mulas perut, karena konstraksi otot pada usus besar terjadi secara terus menerus.
Upaya mencegah terjadinya diare adalah dengan menjaga kebersihan makanan yang dimakan, karena makanan yang kurang higienis biasanya mengandung bakteri pemicu diare. Ada baiknya mencuci tangan sebelum makan, minum minuman yang dimasak, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.
Apabila terkenan diare, maka penanganannya adalah dengan meminum oralit (larutan garam) untuk menggantikan cairan yang hilang, atau dapat juga minum obat diare. Obat diare biasnaya memiliki fungsi utama untuk membantu proses pemadatan feses (tinja), bukan menghentkan diare.
6. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit merupakan kondisi feses yang keras dan kering, sehingga akan sulit untuk dikeluarkan. Penyebab konstipasi adalah kurangnya asupan makanan berserat dan kurang minum.
Ketika feses tidak dikeluarkan secara teratur, air yang terkandung di dalamnya akan terserap, sehingg menyebabkan feses keras atau kering, sehingga akan sulit dikeluarkan.
Upaya mencegah kontipasi antara lain tidak sering menahan buang air besar, banyak makan makanan yang berserat, seperti sayur dan buah, menghidari konsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula, dan minum cukup banyak air.
Banyak minum air dan makan makanan berserat akan membantu pergerakan feses dan membantu feses lebih lunak untuk dikeluarkan. Peningkatan aktivitas fisik juga dapat membantu mengatasi konstipasi.
https://www.amongguru.com/gangguan-sistem-pencernaan-pada-manusia-dan-upaya-pencegahannya/
0 komentar:
Posting Komentar