Haii,

cursor

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 26 Juli 2018

Sruktur dan Fungsi Jaringan pada Daun


Daun 
1. Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
3) Menyerap CO 2 dari udara.
4) Respirasi.

2. Struktur Jaringan Penyusun daun
Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut. Struktur daun dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam.

a) Struktur Jaringan luar Daun 
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
– Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
– Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.


Gambar 1. Struktur luar daun.

Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.

Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,

Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

b) Struktur Jaringan dalam Daun

1) Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas. Bentuk epidermis dan stomata dapat Anda amati pada Gambar 2. dan 3.

Gambar 2. Epidermis dengan stomata

Gambar 3.
Penampang melintang stomata



2) Mesofil Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.

3) Berkas Pengangkut Daun
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.

4) Jaringan Tambahan Daun
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.

Sekarang kita akan mempelajari perbedaan struktur jaringan penyusun daun Monokotil dan Dikotil tersebut dengan lebih rinci.

1) Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari. Struktur daun Dikotil dapat Anda amati pada Gambar 4.

Gambar 4.
Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dikotil

2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar. Struktur daun Monokotil dapat Anda amati pada Gambar 5.

Gambar 5. Struktur jaringan daun dan urat daun Monokotil


https://zahzahranii.blogspot.com/2017/10/struktur-dan-fungsi-jaringan-akar.html

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Batang


Batang 
Fungsi batang adalah:
  • Tempat tumbuhnya akar dan daun;
  • Mengangkut zat hara dari akar ke daun dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh sel-sel tubuh;
  • Sebagai penyimpan makanan pada tumbuhan tertentu.
    Silinder pusat batang dikotil dan monokotil
    Silinder pusat batang dikotil dan monokotil
Sel atau jaringan penyusun batang hampir sama dengan jaringan penyusun akar. Pada irisan melintang tampak dari luar kedalam, yaitu jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Batang tidak mempunyai endodermis, jika ada disebut floeterma(sarung tepung), karena sel-selnya mengandung butir-butir tepung.
Jaringan yang menyusun batang adalah sebagai berikut:

Epidermis

Epidermis terutama berfungsi sebagai pelindung. Pada dikotil banyak lapisan gabus yang menutup epidermis dan mengisi celah-celah akibat pertumbuhan membesar sekunder. Untuk fungsi pertukaran zat pada batang terdapat lentisel yang tidak tertutup oleh lapisan gabus.

Korteks

Korteks tidak berfungsi untuk pengangkutan zat, tetapi membentuk kulit yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan penguat batang. Pada dikotil terdapat sel-sel yang disebut kambium gabus (felogen), yang kearah luar membentuk felem (gabus) dan kedalam membentuk feloderm kulit gabus).

Silinder pusat

Pada silinder pusat terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem), jaringan dasar, empulur, dan jaringan penguat yang dikelilingi jaringan perisikel. Pada dikotil berkas pengangkut disebut kolateral terbuka, dengan susunan dari luar kedalam, floem ® kambium ® xilem. Kambium sel-selnya selalu membelah diri membentuk kulit dan kayu sekunder sehingga terjadi pertumbuhan sekunder. Pada monokotil berkas pengangkut bertipe kolateral tertutup dengan xilem yang langsung dikelilingi oleh floem.
Pada irisan membujur bagian ujung batang tampak daerah titik tumbuh batang. Titik tumbuh batang terdiri atas tiga kelompok sel pemula sebagai pembentuk jaringan-jaringan pada batang. Menurut hanstein jaringan pembentuk batang (histogen) terdiri atas:
  • Dematogen, yang membentuk jaringan epidermis;
  • Periblem, yang membentuk jaringan korteks;
  • Plerom, yang membentuk jaringan silinder pusat.
Menurut Schmidt histogen hanya dibedakan menjadi dua, yaitu tunika, yang membentuk jaringan luar, dan korpus yang membentuk jaringan dalam.
Pertumbuhan yang terjadi akibat pembelahan sel-sel pada titik tumbuh disebut pertumbuhan primer, sedangkan pertumbuhan selanjutnya yang disebabkan oleh aktivitas kambium disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder disebut juga pertumbuhan membesar sekunder atau pertumbuhan melingkar sekunder. Aktivitas pertumbuhan sekunder umumnya tidak merata sepanjang tahun, sehingga dapt menimbulkan adanya lingkaran tahun yang merupakan batas antara dua kegiatan pertumbuhan.

https://zahzahranii.blogspot.com/2017/10/struktur-dan-fungsi-jaringan-akar.html

Struktur dan Jaringan pada Akar


1. Jaringan Akar
Terdapat 3 jaringan penyusun akar monokotil dan dikotil yaitu epidermis, korteks dan silinder pusat.
3
1. Jaringan Epidermis
Epidermis adalah jaringan terluar yang menyusun akar.Epidermis umumnya adalah suatu lapisan tunggal sel-sel yang terbungkus rapat yang menutupi dan melindungi semua bagian kulit tumbuhan tersebut( Campbell.2003:303).
Sel-sel epidermis tersusun rapat satu dengan yanglain, tanpa ruang antarsel. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus  air. Epidermis dapat termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang disebut sebagai trikoma. Trikoma ini berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan pada akar serta membantu penyerapan akar dalam tanah.
2. Korteks
Dibawah jaringan epidermis terdapat jaringan korteks. Jaringan korteks berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan korteks ini berisi jaringan-jaringan parenkim. Pada jaringan parenkim tersebut terdiri atas lapisan-lapisan yang berdinding tipis.Susunan sel tidak rapat sehingga banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.Jaringan parenkim ini juga berfungsi sebagai penyimpan makanan pada akar.
Selain terdapat jaringan parenkim ,pada lapisan terdalam korteks terdapat endodermis.Lapisan endodermis tersusun atas selapis sel yang menjadi pembatas antara korteks dan silinder pusat. Pada endodermis ditemukan bentukan seperti pita yang disebut pita kaspari yang berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
3.Silinder Pusat
Di sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat atau stele. Silinder pusat tersusun atas jaringan pembuluh pengangkut dan jaringan-jaringan pendukung lainya seperti perisikel dan parenkim empulur.Berkas-berkas pembuluh pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dari akar melalui batang ke daun. Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Berkas floem terpisah berseling dengan xilem. Tipe berkas pengangkut yang demikian disebut radial. Xilem membentuk bangunan seperti bintang. Pada akar monokotil xilem membentuk bangunan bintang yang berlengan banyak yaitu lebih dari 12 lengan. Pada dikotil xilem membentuk bangunan seperti bintang namun jumlahnya 2 sampai 6 lengan. Pada akar dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambium, merupakan jaringan yang selalu membelah.
Pembelahan ke arah luar akan membentuk floem sekunder, pembelahan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.
Jaringan pendukung lain pada silinder pusat adalah jaringan perisikel dan jaringan parenkim empulur. Pada sel-sel perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar.Sedangkan parenkim empulur adalah bagian terdalam dari akar.Pada akar tumbuhan dikotil parenkim empulur sedikit berkembang bahkan tidak ada. Pada akar monokotil parenkim empulur berkembang dengan baik. Keberadaan parenkim empulur pada akar dikotil dan monokotil dapat kamu amati pada irisan malintang akar. Pada irisan melintang akar dikotil kamu akan menemukan parenkim empulurnya sedikit
bahkan tidak ada. Pada akar monokotil kamu akan menemukan jaringan empulur yang banyak.
Selain jaringan pada akar, struktur akar dikotil dan monokotil pun berbeda. Tumbuhan monokotil seperti padi, jagung, dan rumput memiliki sistem perakaran serabut. Akar serabut biasanya memiliki struktur akar yang tipis dan menyebar. Sebaliknya, pada tumbuhan dikotil seperti pada kacang tanah dan mangga memiliki sistem perakaran tunggang.
Gambar 5.2 Tunggang serabut
Gambar 1.3 : Akar serabut (kanan) dan akar tunggang (kiri)

https://zahzahranii.blogspot.com/2017/10/struktur-dan-fungsi-jaringan-akar.html

Jaringan Dewasa


Pengertian Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa yiatu jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang berhenti membelah dan sudah mengalami diferensiasi

Ciri-Ciri Jaringan Dewasa

Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari jaringan dewasa adalah
  • Mempunyai seperti tidak adanya kegiatan pembelahan sel
  • Ukuran selnya lebih besar dari sel meristematik
  • Kadang selnya sudah mati
  • Ada ruang antar sel
  • Dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya
  • Sitoplasma dan vakuolanya besar

Fungsi Jaringan Dewasa

Menurut Fungsinya jaringan dewasa dibedakan menjadi empat macam, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat dan jaringan pengangkut.
  • Jaringan Pelindung

    Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun atas jaringan epidermis dan jaringan gabus. Fungsi dari jaringan pelindung yaitu melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.
  • Jaringan Epidermis

    Jaringan epidermis yaitu jaringan terluar dan menyelubungi permukaan tubuh tumbuhan. Pada umumnya jaringan epidermis tersusun atas satu lapis sel dengan susunan rapat tanpa ruang diatara selnya. Jaringan epidermis mempunyai fungsi sebagai pelindung bagian atau jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau patogen, penyerap air dan mineral (terutama daerah akar dan daun), menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang dapat mencegah evaporasi (pada batang dan daun).
    Ciri-Ciri Jaringan Epidermis:
    Ciri-ciri dari jaringan epidermis adalah sebagai berikut:
  • Tersusun atas satu sel yang susunannya atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ditemukan ruang antar sel.
  • Bentuk, ukuran serta susunannya sangat banyak (secara umum bentuknya persegi panjang)
  • Tidak berklorofil, selain epidermis tumbuhan paku
  • Dinding sel jaringan epidermis pada bagian luar yang berbatasan dengan udara melakukan penebalan, tetapi dinding sel epidermis di bagian dalam yang berbatasan dengan jaringa lain tetap tipis
  • Bisa mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Misalnya:
  • Stomata (mulut daun). Fungsi dari stomata adalah sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida
  • Trikomata (rambut-rambut). Fungsi dari trikomata adalah untuk melindungi semua permukaan tumbuhan
  • Spina (duri). Ini adanya pada beberapa jenis tumbuhan contohnya pada mawar dan bunga kertas
  • Velamen atau epidermis ganda. Adanya pada akar gantung
  • Sel Kipas. Sel kipas adanya pada beberapa jenis tumbuhan dan letaknya pada bagian atas permukaan daun. Fungsi dari sel kipas adalah untuk mengurangi penguapan
  • Sel kersik. Adalah sel yang membuat permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contoh sel kresik yaitu pada tumbuhan tebu
  • Jaringan Gabus

    Jika batang sudah besar, epidermis menjadi terhimpit dan akhirnya pecah dan rusak. Kemudian, epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya tergantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibagi menjadi 3 macam yaitu Eksodermis, Endodermis, dan Peridermis. Di bagian peridermis ada felem, felogen dan feloderm.
  • Jaringan Dasar (Parenkim)

    Jaringan parenkim atau jaridan dasar karena letaknya pada semua bagian tumbuhan. Ciri-ciri jaingan dasar atau jaringan parenkim adalah:
    • Sel susunannya renggang menjadikan mempunyai banyak ruang antarsel. Ruang antarsel ini dipakai sebagai pertukaran gas.
    • Dinding selnya tpisi dan bervakuola besar sebagai penyimpan makanan cadangan
    • Bentuk selnya polihedral atau segi banyak
Jenis-Jenis Jaringan Parenkim
Menurut Fungsinya, jaringan parenkim dibagi menjadi lima jenis yakni:
  • Parenkim Asimilasi
    Adlaah jaringan parenkim yang fungsinya memproduksi zat makanan melewati proses fotosintesis karena mengandung klorofil. Contoh parenkim asimilasi adalah parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spons (bunga karang) pada daun
  • Parenkim Pengangkut
    Adalah parenkim yang adanya pada sekitara jaringan pengangkut. Sel parenkim pengangkut bentuknya memanjang mengikuti arah pengangkutnya
  • Parenkim Penimbun
    Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan makanan cadanga berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun adanya di empulur batang dan akar, umbi, umbi lapis, biji dan akar rimpang
  • Parenkim Air
    Adalah jaringa parenkim yang fungsinya menyimpan air. Pada umumnya parenkim air adanya di tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sekulen
  • Parenkim Udara (aerenkim)
    Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan udara. Parenkim udara dapat ditemukan di tanmana anggrek, batang teratai, batang talas, dan batang genjer.
  • Menurut Bentuknya, jaringan parenkim dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
    • Parenkim Palisade:
      Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang bentuknya silindris atau memanjang, tegak dan terdapat kloroplas
    • Parenkim Bunga Karang
      Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang sel penyusunnya mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak teratur dengan ruang antarsel relatif lebih besar
    • Parenkim Lipatan
      Adalah parenkim yang dinding selnya mengalami lipatan ke arah dalam dan mengandung banyak kloroplas. Parenkim lipatan bisa dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi
    • Parenkim Bintang
      Adalah parenkim yang bentuknya seperti bintang dan saling sambung di bagian ujungnya, parenkim ini bisa dijumpai pada tangkai daun Canna sp.
  • Jaringan Penguat (Mekanik)

    Jaringa penguat atau jaringa mekanik di tumbuhan mempunyai fungsi sebagai pengokoh tubuh tumbuhan. Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibagi menjadi:
    • Jaringan Kolenkim
      Ciri-ciri jaringan kolenkim adalah:
      • Terdiri atas sel-sel hidup. Seringkali dijumpai pada bagian bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, ibu tulang daun dan buah. Jaringan kolenkim jarang terdapat di akar
      • Dinding sel tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa, pektindan hemiselulosa adalah penguat pada organ tumbuhan yang masih muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak
      • Adalah jaringan penguat utama pada organ tumbuhan yang masih aktif mengalami pertumbuhan dan perkembangan
    • Jenis-jenis Jaringan Kolenkim
      Menurut letak dan bentuk penebalannya, jaringan kolenkim dibagi menjadi tiga, yaitu:
      • Kolenkim Angular (kolenkim sudut)
        Adalah penebalan dinding di sudut sel dan memanjang seusuai sumbu sel. Contoh kolenkim angular adanya pada daun Vitis, Begonia, dan Solanum tuberosum
      • Kolenkim Lamelar (kolenkim papan)
        Adalah penebalan dinding pada dinding tangensial (sejajar permukaan) hingga bentuknya serupa papan yang berderet. Contoh kolenkim lamelar bisa ditemukan di korteks batang Sambucus
      • Kolenkim Tubular (lakunar)
        Adalah penebalan di dinding yang mengarah ke ruang antarsel. Contoh kolenkim tubular adanya pada tangkai daun Salvia.
  • Jaringan Sklerenkim

    Ciri-ciri Jaringan Sklerenkim:
    • Tersusun atas sel-sel mati dengan dinding sel tebal
    • Adanya hanya pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan
    • Mempunyai dinding sekunder yang tebal dan tersusun atas linginJaringa sklerenkim tersusun atas serabut sklerenkim dan sklereid. Serabut sklerenkim adalah berbentuk benang panjang dalam berkas pengangkut. Seringkali serabut sklerenkim adalah seludang yang berkaitan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floemDan Sklereid (sel batu), adanya pada seluruh bagian tumbuhan utamanya dalam kulit kayu, pembuluh tapis, buah, dan biji. Sklereid yang ada soliter di antara sel lainnya disebut idioblas. Sel sklereid juga bisa terhimpun menjadi kelompok sel keras di atara sel parenkim disekelilingnya.
  • Jaringan Pengangkut

    Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibagi menjadi:
  • Xilem
    Xilem atau disebut juga pembuluh kayu mempunyai fungsi sebagai pengangkut air dan unsur hara dari akar menuju daun. Sel penyusun xilem seringkali sudah mati dengan dinding sekunder yang lebih tebal tersusun atas lignin sebagai jaringan penguat. Xilem tersusun atas trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.
  • Floem
    Floem atau disebut juga pembuluh tapis mempunyai fungsi sebagai pengangkut dan pengedar zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun menuju semua bagian tumbuhan. Floem tersusun atas berbagai macam bentuk sel hiduo dan mati yang meliputi unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen buluh tapis), sel pengantar, sel albumin, parenkim floem dan serabut floem.
http://www.sepengetahuan.com/2017/09/pengertian-jaringan-dewasa-pada-tumbuhan-ciri-ciri-fungsi-struktur.html

Jaringan Maristem


Organ pada tumbuhan terdiri atas banyak sekali sel. Sel-sel yang jumlahnya sangat banyak tersebut terbagi kedalam beberapa jaringan. Jaringan adalah kumpulan suatu sel dengan bentuk dan fungsi yang sama dan terikat dengan bahan antar sel tertentu sehingga membentuk suatu kesatuan. Kata meristem merupakan serapan dari bahasa yunani “meristes” yang memiliki makna “membelah”.

Fungsi jaringan Meristem

jaringan meristemJaringan Meristem adalah suatu jaringan pada tubuh tumbuhan yang berisikan sekumpulan sel yang belum berdiferensiasi dan aktif beraktivitas dalam melakukan pembelahan sel. Pembelahan sel adalah aktivitas pembelahan yang membagi satu sel induk menjadi dua sel anak atau lebih. Pembelahan sel pada jaringan ini terus berlangsung sehingga terus menambanh jumlah sel pada tumbuhan.
Jaringan meristem memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertumbuhan jaringan meristematik dapat dirangsang atau diinduksi dengan jalan melukai bagian tubuh tumbuhan ataupun lewat kultur jaringan. Meristem pucuk dan kambium adalah jaringan meristem yang sangat mudah untuk dirangsang pertumbuhannya. Jaringan yang terbentuk dari proses induksi ini disebut sebagai kalus. Sel-sel dalam kalus akan terus membelah secara in vitro.

Ciri Ciri Jaringan Meristem

  1. Selnya berbentuk prismatis, kubus atau membulat.
  2. Tesusun dari sel-sel yang aktif membelah.
  3. Antara sel satu dengan sel lainnya tidak terdapat ruang atau rongga, sehingga struktur jaringanya menjadi padat.
  4. Pada sel terdapat protoplasma dalam jumlah yang banyak
  5. Sel mudanya masih belum berdiferensiasi, sehingga dapat tumbuh menjadi jaringan apa saja.
  6. Tiap sel memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.
  7. Bagian dalam selnya tidak memiliki kandungan zat makanan hal ini disebabkan karena Plastida dalam jaringan meristem belum matang. Plastida adalah organel yang dinamis dan mampu membelah serta memiliki kegunaan sebagai tempat pembuatan atau penyimpanan suatu senyawa kimia penting.
  8. Vakola pada sel berukuran kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Vakuola adalah organel dalam sel. Vakuola berisi cairan yang banyak mengandung molekul organik.
Dengan adanya jaringan Meristem, tumbuhan dapat melakukan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer dapat terjadi dikarenakan adanya aktifitas pembelahan sel pada jaringan meristem primer. Sedangkan pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktifitas pembelahan sel pada jaringan meristem sekunder, berikut ini penjelasannya.

Jenis Jaringan Meristem Berdasarkan Asal Terbentuknya

  1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem Primer adalah jaringan yang terbentuk dari sel embrional. Jaringan ini terdapat pada bagian ujung batang dan ujung batang tumbuhan. Pembelahan sel yang terjadi pada jaringan meristem primer adalah alasan dapat terjadinya pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan bertambah tinggi suatu tanaman tanaman. Pertumbuhan primer meliputi akar yang semakin panjang, dan batang yang semakin tinggi.
  1. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan Meristem berikutnya adalah meristem sekunder. Jaringan meristem yang sudah dewasa dan tidak dapat berkembang lagi menjadi asal terbentuknya jaringan meristem ini. Jaringan seperti ini dapat ditemui pada tanaman dikotil dan tanaman berbiji terbuka (gymnospermae). Kambium gabus dan kambium pembuluh tergolong sebagai jaringan meristem sekunder. Adapun fungsi dari jaringan ini adalah menyebabkan tumbuhan dapat bertumbuh besar dan lebar pada bagian batang dan cabangnya. Sifat pertumbuhan seperti ini tidak terdapat pada tumbuhan monokotil.
Aktifitas yang dilakukan oleh jaringan meristem sekunder adalah:
  • Menambahkan diameter tanaman dan membentuk lingkaran tahun pada penampang batang tanaman.
  • membentuk jaringan berkas angkut sekunder
  • Membentuk jari-jari empulur
  1. Jaringan Promeristem
Jaringan promeristem sudah ada sejak tumbuhan masih berbentuk sebagai embrio. Jaringan promeristem adalah pembentuk bagi jaringan meristem primer. Berdasarkan teori Harbelendt, jaringan promeristem akan berkembang menjadi tiga sistem,
  1. Jaringan protoderm, yaitu jaringan yang akan segera berkembang menjadi epidermis. Epidermis adalah jaringan paling luar pada tumbuhan. Lapisan epidermis hanya tersusun atas satu lapisan sel saja. Didalam sel epidermis terdapat protoplas meski jumlahnya sangat sedikit. Pada bagian tengah epidermis terdapat vakuola yang berukuran besar dan tidak terdapat plastida.
  2. Jaringan meristem dasar, yang kemudian berkembang menjadi jaringan dasar atau jaringan parenkim. Jaringan parenkim terletak disebelah dalam jaringan epidermis. Berbeda dengan jaringan meristem yang padat, jaringan parenkim cenderung berongga karena terdapat ruang antara sel satu dengan sel lainnya.
  3. Prokambium, yaitu jaringan yang akan berkembang menjadi silider pusat pada batang tumbuhan.

Jenis Jaringan Meristem berdasarkan Letaknya

  1. Jaringan Meristem Lateral
Merupakan jaringan yang berada pada kambium gabus dan kambium pembuluh (vascular Cambium). Kambium gabus adalah bagian dari korteks yang berfungsi dalam pembentukan lapisan kulit bergabus (phelloderm), sedangkan kambium pembuluh adalah kambium yang membatasi bagian kulit kayu dari kolom kayu. Kambium pembuluhlah adalah apa yang sering kita sebut sebagai kambium saja. Pertumbuhan kambium ke arah dalam akan membentuk kayu sedangkan perkembangan kambium ke arah luar akan membentuk kulit batang. Baik kambium gabus maupun kambium pembuluh terbentuk dari jaringan meristem yang sudah ada pada akar dan batang.
  1. Jaringan meristem interkalar
Jaringan meristem interkalar adalah jaringan yang berperan dalam pembentukan bunga dan mempercepat pertumbuhan diameter batang. Jaringan meristem ini terletak di antara jaringan meristem sekunder dengan jaringan meristem primer.
  1. Jaringan meristem apikal
Disebut juga sebagai meristem ujung karena keberadaan jaringan meristem yang letak pada bagian ujung akar, ujung batang utama dan ujung batang lateral. Semua jaringan meristem yang terbentuk dari jaringan apikal disebut dengan jaringan meristem primer yang mendorong terjadinya pertumbuhan primer. Karena berada di bagian ujung, meristem apikal menghasilkan sel baru yang membuat tanaman semakin panjang. Proses pertumbuhan pada jaringan ini juga menghasilkan daun bunga dan tunas apikal.
Menurut schmidt dalam teori tunika, terdapat dua daerah pada jaringan meristem apikal yaitu tunika dan corpus.
  • Tunika adalah bagian paling terluar pada titk tumbuh dan terdiri atas beberapa lapisan sel yang tersusun dan kumpulan sel dengan ukuran yang relatif kecil. Tunika mengalami pembelahan ke arah lateral dan akan berdiferensiasi menjadi epidermis.
  • Korpus adalah bagian pusat pada titik tumbuh. Area korpus adalah area yang luas dan tersusun dari kumpulan sel yang relatif besar. Korpus membelah dengan tidak beraturan ke segala arah dan akan berdiferensiasi membentuk jaringan-jaringan yang bukan jaringan epidermis.
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/jaringan-meristem

Struktur dan Fungsi Buah dan Biji


organ tumbuhan

Buah Dan Biji

Buah merupakan organ tumbuhan yang terbentuk setelah bunga mengalami proses penyerbukan. Daging buah bagi tanaman berguna untuk melindungi biji. Bagi makhluk lain, daging buah merupakan bagian yang biasanya dimakan. Sedangkan biji tidak terbungkus daging buah, seperti biji kedelai, kacang tanah, padi. Ada juga buah berbiji tunggal seperti mangga, kelengkeng dan rambutan. Buah yang berbiji banyak ( majemuk ) seperti pepaya, sirsak dan jambu biji.

Berdasarkan jumlah keping yang dimiliki, biji dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

  • Biji berkeping satu, misalnya biji jagung, padi, melinjo, salak dan pepaya.
  • Biji berkeping dua, misalnya kedelai, petai, kacang tanah, jengkol, kacang hijau.

Susunan biji terdiri dari yaitu :

  • Kulit biji yaitu untuk melindungi biji dari lingkungan luar.
  • Keping biji ialah cadangan makanan saat biji ( berkecambah ).
  • Lembaga yaitu calon tumbuhan baru yang terdiri atas bakal akar, bakal batang, batang daun.

http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-organ-pada-tumbuhan-beserta-fungsi-dan-strukturnya/

Struktur dan Fungsi Bunga


D. Bunga

struktur bunga indah
pixabay.com
Bunga sangat penting untuk perkembangbiakan tumbuhan karena pada bunga terdapat alat reproduksi, yaitu putik dan benang sari. Sebenarnya bunga merupakan pucuk yang mengalami perkembangan. Bunga berwarna-warni sehingga sangat menarik perhatian kita.
struktur tumbuhan merah jambu
pixabay.com

4.1 Bagian-Bagian Bunga

Bunga juga merupakan bagian dari tumbuhan yang memiliki struktur dan fungsi tersendiri. Bentuk bunga yang kita temui memang beraneka ragam, tetapi setiap jenis bunga memiliki tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik.
Tangkai bunga, yaitu bagian bunga yang menghubungkan ranting dengan bunga serta membuat bunga bisa berdiri tegak. Bentuknya hampir sama dengan batang, tetapi ukurannya lebih kecil.
struktur tumbuhan bunga tulip
pixabay.com
Kelopak bunga, merupakan bagian hiasan bunga yang berada paling luar. Kelopak bunga berwarna hijau seperti daun. Sewaktu bunga kuncup, bunga diselubungi oleh kelopak yang berfungsi untuk melindungi bunga.
struktur tumbuhan kelopak bunga
pixabay.com
Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang memiliki warna-warni yang menarik. Mahkota bunga terletak disebelah dalam kelopak dan berfungsi melindungi alat kelamin yang dimilki oleh bunga, serta menarik serangga lain untuk datang membantu proses penyerbukan.
struktur tumbuhan riasan bunga
pixabay.com
struktur tumbuhan mahkota bunga
pixabay.com
Putik, merupakan alat kelamin betina pada tumbuhan. Pada dasar putik terdapat bakal buah dan bakal biji yang akan berkembang menjadi buah dan biji. Jumlah putik hanya satu.
struktur tumbuhan putik bunga
pixabay.com
Benang sari,merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan yang terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Didalam benang sari terdapat serbuk sari yang bertugas menempel pada putik. Benang sari biasanya terletak ditengah-tengah mahkota bunga.
struktur tumbuhan benangsari bunga
pixabay.com

4.2 Fungsi Bunga

Bunga berperan sebagai tempat berlangsungnya perkembangbiakan pada tumbuhan. Peristiwa penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari keatas kepala putik merupakan awal terjadinya perkembangbiakan pada tumbuhan.
struktur tumbuhan penyerbukan bunga
pixabay.com

4.3 Jenis-Jenis Bunga

Berdasarakan jenisnya, bunga dikelompokkan menjadi dua yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Berdasarkan benang sari dan putik, bunga dikelompokkan menjadi dua juga, yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
Bunga lengkap adalah bunga yang memilki kelopak bunga, mahkota bunga, putik dan benang sari. Sebaliknya bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga tersebut dinamakan bunga tidak lengkap.
Contoh bunga lengkap adalah bunga sepatu, bunga mawar, bunga melati, bunga tembakau dan bunga terung. Bunga pada tumbuhan tersebut mempunyai kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Sedangkan contoh bunga tidak lengkap yaitu bunga mentimun dan bunga salak.
struktur tumbuhan bunga lengkap
pixabay
struktur tumbuhan bunga terong
pixabay.com
struktur tumbuhan mentimun
pixabay.com
Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki alat kelamin pada bunga yaitu benang sari dan putik. Perhiasan bunga seperti kelopak bunga dan mahkota bunga tidak harus selalu ada pada jenis bunga ini.
Sedangkan bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki salah satu alat kelamin bunga. Yaitu, bunga yang hanya memiliki putik dan tidak memiliki benang sari atau bunga yang hanya memiliki benang sari saja.
Bunga tidak sempurna juga sering disebut monoesis dan diesis. Monoesis yaitu bunga yang memiliki alat kelamin betina dan bunga yang memiliki alat kelamin jantan berada pada satu tumbuhan, seperti pada tumbuhan mentimun dan jagung.
struktur tumbuhan bunga jagung
pixabay.com
Diesis adalah bunga yang memiliki alat kelamin betina dan bunga yang memiliki alat kelamin jantan berada pada tumbuhan yang berlainan atau sering disebut tumbuhan berumah dua. Contoh tumbuhan ini adalah pada tumbuhan salak.


https://ammahsukma.com/struktur-tumbuhan/